Selasa, 26 April 2016

KESEHATAN MENTAL : HUBUNGAN INTERPERSONAL



Nama   : Fauzia Ayu Nanda                                        NPM               : 14514080
Kelas   : 2PA09                                                           Mata Kuliah    : Kesehatan Mental

HUBUNGAN INTERPERSONAL
Hasil gambar untuk HUBUNGAN INTERPERSONAL
Pengertian
Hubungan interpersonal (antar pribadi) adalah hubungan yang terdiri atas dua orang atau lebih, yang memiliki ketergantungan satu sama lain dan menggunakan pola interaksi yang konsisten. Ketika akan menjalin hubungan interpersonal, akan terdapat suatu proses dan  biasanya dimulai dengan interpersonal attraction (penilaian seseorang terhadap sikap orang lain, di mana penilaian tersebut dapat diekspresikan melalui suatu “dimensi,” dari strong liking sampai dengan strong dislike) . Jadi, ketika kita berkenalan dengan orang lain, sebenarnya kita melakukan penilaian terhadap orang tersebut.
Dapat diartikan hubungan interpersonal adalah hubungan di mana kita berkomunikasi tidak hanya sekedar menyampaikan isi pesan, tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya. Maka ketika kita berkomunikasi kita tidak hanya menentukan konten melainkan juga menentuka relationship. Dari segi psikologi komunikasi, kita dapat menyatakan bahwa makin baik hubungan interpersonal, makin terbuka orang untuk mengungkapkan dirinya; makin cermat persepsinya tentang orang lain dan persepsi dirinya; sehingga makin efektif komunikasi yang berlangsung diantara komunikan.

Teori Hubungan Interpersonal 
Beberapa teori yang menjelaskan tentang hubungan interpersonal yaitu :
1.      Model Pertukaran Sosial (social exchange model)
Model ini memandang bahwa hubungan interpersonal sebagai transaksi dagang yang dikemukakan oleh Thibault dan Kelley :
“Asumsi dasar yang mendasari seluruh analisis kami adalah bahwa setiap individu secara sukarela memasuki dan tinggal dalam hubungan sosial hanya selama hubungan tersebut cukup memuaskan ditinjau dari segi ganjaran dan biaya”.
“ganjaran” yang dimaksud adalah hal positif yang diterima seseorang dalam suatu hubungan. Sedangkan “biaya” yang dimaksud adalah hal negatif yang diterima seseorang dalam suatu hubungan.

2.      Model Peranan  (role model)
Model ini menganggap bahwa hubungan interpersonal sebagai panggung sandiwara dimana yang dapat memerankan perannya dengan baik maka ia-lah yang dapat mengembangkan hubungan interpersonalnya dengan baik pula.

3.      Model permainan (games people play model)
Model menggunakan pendekatan analisis transaksional. Model ini menerangkan bahwa dalam berhubungan individu-individu terlibat dalam bermacam permaianan. Kepribadian dasar dalam permainan ini dibagi dalam 3 bagian yaitu :
• Kepribadian orang tua (aspek kepribadian yang merupakan asumsi dan perilaku yang diterima dari orang tua atau yang dianggap sebagi orang tua).
• Kepribadian orang dewasa (bagian kepribadian yang mengolah informasi secara rasional)
• Kepribadian anak (kepribadian yang diambil dari perasaan dan pengalaman kanak-kanak yang mengandung potensi intuisi, spontanitas, kreativitas dan kesenangan).
Pada interaksi individu menggunakan salah satu kepribadian tersebut sedang yang lain membalasnya dengan menampilkan salah satu dari kepribadian tersebut. Sebagai contoh seorang suami yang sakit dan ingin minta perhatian pada istri (kepribadian anak), kemudian istri menyadari rasa sakit suami dan merawatnya (kepribadian orang tua).

4.      Model Interaksional (interaksional model)
Model ini menganggap bahwa hubungan interpersonal sebagai sistem. Terdiri dari banyak sistem yang saling berhubungan dan cenderung memelihara dan mempertahankan sebagai suatu kesatuan.

Tahapan Hubungan Interpersonal
a.       Pembentukan Hubungan
Tahap ini sering disebut juga dengan tahap perkenalan. Beberapa peneliti telah menemukan hal-hal menarik dari proses perkenalan. Fase pertama, “fase kontak yang permulaan”, ditandai oleh usaha kedua belah pihak untuk menangkap informasi dari reaksi kawannya. Masing-masing pihak berusaha menggali secepatnya identitas, sikap dan nilai pihak yang lain. bila mereka merasa ada kesamaan, mulailah dilakukan proses mengungkapkan diri. Pada tahap ini informasi yang dicari meliputi data demografis, usia, pekerjaan, tempat tinggal, keadaan keluarga dan sebagainya.
Menurut Charles R. Berger informasi pada tahap perkenalan dapat dikelompokkan pada tujuh kategori, yaitu: a) informasi demografis, b) sikap dan pendapat (tentang orang atau objek), c) rencana yang akan datang, d) kepribadian,e) perilaku pada masa lalu, f) orang lain,serta ,g) hobi dan minat.

b.      Peneguhan Hubungan
Hubungan interpersonal tidaklah bersifat statis, tetapi selalu berubah. Untuk memelihara dan memperteguh hubungan interpersonal, diperlukan tindakan-tindakan tertentu untuk mengembalikan keseimbangan. Ada empat faktor penting dalam memelihara keseimbangan ini, yaitu: a) keakraban, b) control, c)respon yang tepat, dan d) nada emosional yang tepat.
Keakraban merupakan pemenuhan kebutuhan akan kasih sayang. Hubungan interpersonal akan terperlihara apabila kedua belah pihak sepakat tentang tingkat keakraban yang diperlukan. Faktor kedua adalah kesepakatan tentang siapa yang akan mengontrol siapa, dan bilamana. Jika dua orang mempunyai pendapat yang berbeda sebelum mengambil kesimpulan, siapakah yang harus berbicara lebih banyak, siapa yang menentukan, dan siapakah yang dominan. Konflik terjadi umumnya bila masing-masing ingin berkuasa, atau tidak ada pihak yang mau mengalah.
Faktor ketiga adalah ketepatan respon. Dimana, respon A harus diikuti oleh respon yang sesuai dari B. Dalam percakapan misalnya, pertanyaan harus disambut dengan jawaban, lelucon dengan tertawa, permintaan keterangan dengan penjelasan. Respon ini bukan saja berkenaan dengan pesanpesan, tetapi juga pesan-pesan nonverbal. Jika pembicaraan yang serius dijawab dengan main-main, ungkapan wajah yang bersungguh-sungguh diterima dengan air muka yang menunjukkan sikap tidak percaya, maka hubungan interpersonal mengalami keretakan. Ini berarti kita sudah memberikan respon yang tidak tepat.
Faktor terakhir yang dapat memelihara hubungan interpersonal adalah keserasian suasana emosional ketika komunikasi sedang berlangsung. Walaupun mungkin saja terjadi interaksi antara dua orang dengan suasana emosional yang berbeda, tetapi interaksi itu tidak akan stabil. Besar kemungkinan salah satu pihak akan mengakhiri interaksi atau mengubah suasana emosi.

c.       Pemutusan Hubungan
Menurut R.D. Nye dalam bukunya yang berjudul Conflict Among Humans, setidaknya ada lima sumber konflik yang dapat menyebabkan pemutusan hubungan, yaitu:
a. Kompetisi, dimana salah satu pihak berusaha memperoleh sesuatu dengan mengorbankan orang lain. Misalnya, menunjukkan kelebihan dalam bidang tertentu dengan merendahkan orang lain.
b. Dominasi, dimana salah satu pihak berusaha mengendalikan pihak lain sehingga orang tersebut merasakan hak-haknya dilanggar.
c. Kegagalan, dimana masing-masing berusaha menyalahkan yang lain apabila tujuan bersama tidak tercapai.
d. Provokasi, dimana salah satu pihak terus-menerus berbuat sesuatu yang ia ketahui menyinggung perasaan yang lain.
e. Perbedaan nilai, dimana kedua pihak tidak sepakat tentang nilai-nilai yang mereka anut.

Jenis Hubungan Interpersonal
Beberapa jenis hubungan interpersonal yaitu :
a) Berdasarkan jumlah individu yang terlibat
    Diad : hubungan antar dua individu
    Triad : hubungan antar tiga individu
b) Berdasarkan tujuan yang ingin dicapai.
    Hubungan Tugas : Menyelesaikan sesuatu yang tidak dapat diselesaikan sendiri.
    Hubungan Sosial : Tidak terbentuk dengan tujuan menyelesaikan sesuatu
c) Berdasarkan jangka waktu.
    Hubungan Jangka Pendek : Hubungan yang berlangsung singkat
    Hubungan Jangka Panjang : Hubungan yang berlangsung lama
d) Berdasarkan tingkat kedalaman atau keintiman.
    Hubungan biasa : Impersonal atau ritual
    Hubungan akrab atau intim : Penyingkapan diri.

Referensi         :



Tidak ada komentar:

Posting Komentar