Nama :
Fauzia Ayu Nanda NPM : 14514080
Kelas :
2PA09 Mata
Kuliah : Kesehatan Mental
STRESS
Stress
adalah bentuk ketegangan dari fisik, psikis, emosi maupun mental. Suatu kondisi
yang disebabkan adanya ketidaksesuaian antara situasi yang diinginkan dengan
keadaan biologis, psikologis atau sistem sosial individu . Bentuk ketegangan
ini mempengaruhi kinerja keseharian seseorang , bahkan stress dapat membuat
produktivitas menurun, rasa sakit dan gangguan-gangguan mental.
Proses
Terjadinya Stres
Setiap
manusia dalam kehidupannya akan mengalami trauma pada jiwanya, tapi dampak /
efeknya kepada kekuatan jiwa orang tersebut (kekuatan mental). Orang yang tidak
beriman akan memiliki mental yang lemah, ditandai dengan pikiran (ratio) yang
sempit dan perasaan yang rendah. Stres diawali dengan
adanya konflik batin. Konflik jiwa ini terjadi karena harapan (perasaan) bertentangan dengan kenyataan (ratio). Akibat
trauma psychis menimbulkan konflik bathin, maka pada tahap awal akan
melahirkan perasaan kecewa,maka perasaan
kecewa akan berubah menjadi marah.
Stress sendiri terbagi
menjadi dua jenis, yaitu :
1.
Eustress
Merupakan
jenis stress, dimana stress yang muncul akan menyebabkan seseorang ingin
melakukan sesuatu yang lebih baik lagi, dan tidak menimbulkan efek negatif atau
sering juga dikenal dengan istilah stress positif. Contoh: perubahan peran
setelah menikah, kelahiran anak pertama, dan lain-lain.
2.
Distress
Sering
dikenal dengan istilah stress negatif. Inilah stress yang sering dihindari oleh
orang-orang, karena akan menyebabkan kondisi tubuh dan mental menjadi terpuruk
dan dapat berujung pada depresi. Contoh: pertengkaran,
kematian pasangan hidup, dan lain-lain.
3.
Hipostres
Hari-hari
tanpa kekhawatiran dan tantangan juga dapat memicu tipe stres lainnya, yaitu
hipostres. Hipostres merupakan “ketidakadaan” stres, tetapi bisa juga diartikan
kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostres mungkin merasa tidak
tertantang, tidak memiliki motivasi untuk melakukan apa pun. Hipostres dapat
memicu perasaan depresi dan kesia-siaan.
Faktor
– Faktor Penyebab Terjadinya Stress
1.
Tekanan di tempat kerja
Rentang
waktu deadline yang mencekik, tuntutan kesempurnaan hasil kerja dari atasan,
dan kesulitan mengimplementasikan rencana kerja dapat menjadi pemicu munuculnya
stres. Seseorang juga harus memperhatikan hubungan dan persaingan dengan rekan kerjanya.
2.
Problem finansial
Faktor
ekonomi telah membuat banyak orang tertekan, yang selanjutnya membuat mereka
stres. Stres inilah yang pada akhirnya melahirkan perilaku-perilaku yang
destruktif seperti kasus di mana seorang pencuri terdorong melakukan aksinya
karena kesulitan ekonomi. Ada juga yang nekad merampok, menjambret, dan menipu
juga gara-gara masalah uang.
3.
Hubungan personal dan sosial
Hubungan
personal dengan seseorang, yang rumit, sulit, atau pun menemui kegagalan juga dan
berinteraksi dengan lingkungan, bertemu macam-macam orang seringkali membuat
Anda tertekan. Dampak yang timbul dari stres karena hubungan personal dan social biasanya berupa lemahnya kejiwaan,
mudah berprasangka buruk, mudah tersinggung, merasa tertindas, dan merasa
tersaingi.
4.
Penyakit
Stres
bisa memperparah penyakit yang seseorang derita. Orang tersebuat akan merasa tertekan,
karena penyakit itu sendiri, biaya pengobatan yang mahal, atau pikiran bahwa
semakin hari sakit yang derita semakin merepotkan diri dan keluarganya.
5.
Kegagalan
Terobsesi
dengan keinginan. Keinginan dan impian adalah bukti kegairahan sumber kehidupan.
Namun, tidak mungkin meraih sebuah impian secara instan. Hasil tidak jatuh dari
langit. Butuh waktu dan proses untuk mencapainya. Selain itu, diperlukan juga
usaha yang sungguh-sungguh. Tidak menyadari kenyataan ini akan membuat seseorang
tertekan dan stres manakala impiannya tidak terwujud.
6.
Kondisi fisik dan mental
Kondisi
kejiwaan dapat menjadi pemicu stres. Jika seseorang merupakan tipe pemalu atau
tidak memiliki kepercayaan diri, maka ia akan rentan mendapatkan stres. Hal tersebut
dikarenakan , kehidupan menuntut untuk selalu berinteraksi dengan orang lain ,ada
saja sesuatu yang melemahkan kepercayaan diri .
Selain
mental, kondisi fisik juga dapat menjadi tekanan. Kegemukan, tinggi badan yang
tidak proporsional, wajah yang tidak menarik dapat menjadi permasalahan
tersendiri. Hal tersebut dikarnakan menilai kondisi fisik sebagai sebuah
kekurangan. Penilaian seperti itu, pada akhuirnya membuat seseorang tidak
berskyukur. Ia akan berkutat pada masalah tersebut dan menyalahkan diri sendiri
karenanya.
7.
Kematian orang tersayang
Apabila
seseorang memiliki ikatan emosional yang kuat dengan teman dekat, pasangan,
atau keluarga,ia akan merasa sangat kehilangan manakala salah satu di antara
mereka meninggal dunia. Banyak di antara kita yang bahkan kesulitan untuk get
over it, mengikhlaskan kepergian orang-orang tercinta dan melanjutkan hidup.
Kesulitan tersebut merupakan gejala stres karena tidak dapat menerima kenyataan
bahwa salah satu orang terkasih telah tiada.
Gejala
– Gejala Stress Fisik dan Psikis
Manusia bereaksi
seutuhnya, artinya terdapat gejala-gejala fisik maupun psikis stres dapat
dibagi sebagai berikut :
a. Gejala Fisik
Gejala fisik meliputi keadaan merasa lelah,
imsomnia, nyeri kepala, otot kaku dan tegang,
berdebar-debar, nyeri dada, nafas pendek, gangguan lambung dan
pencernaan, mual, gemetar, tangan dan kaki merasa dingin, wajah terasa panas,
berkeringat, sering flu, dan menstruasi terganggu. Karena gejala fisik ini
mungkin ada kaitannya dengan penyakit fisik sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum
memutuskan bahwa gejala fisik tersebut disebabkan oleh stres.
b. Gejala Psikis
Keadaan psikis ini ada 3 bagian :
1.
Gejala Mental : Gejala mental meliputi
berkurangnya konsentrasi dan daya ingat, ragu-ragu, bingung, merasa pikiran penuh atau bahkan
merasa kosong, kehilangan rasa humor.
2.
Gejala Emosi : meliputi cemas (berbagai
situasi), depresi, putus asa, mudah marah, ketakutan, frustasi, tiba-tiba
menangis, fobia, rendah diri, merasa tidak berdaya, menarik diri dari
pergaulan, dan menghindari kegiatan yang sebelumnya disenangi.
3.
Gejala Perilaku : Gejala perilaku ini
meliputi gejala yang ditunjukkan oleh individu yang merasa stress seperti,
mondar-mandir, gelisah, menggigit kuku, menggerak-gerakkan anggota badan/jari-
jari, perubahan pola makan, merokok, minum-minuman keras, menangis histeris,
berteriak, mengumpat, melempar barang atau memukul barang.
1.
Melakukan Hobi
Cara
mengatasi stress berat dengan melakukan hobi yang ingin dilakukan adalah cara
paling mudah. Hobi merupakan suatu kegiatan yang dipercaya dapat menenangkan
pikiran seseorang jika dilakukan. Tujuannya adalah untuk mendapatakan suatu
kesenangan sehingga menjadi hiburan tersendiri bagi pikiran dan jiwa orang
tersebut. Contoh : Yoga, Memancing,Olahraga, Salon.
2.
Komunikasi
Komunikasi
atau berbicara hingga berbagi cerita tentang permasalahan atau beban hidup
kepada seseorang sangat baik untuk mengurangi beban yang dialami dan mengatasi
stres. Selain itu, bercerita kepada teman memungkinkan seseorang untuk
mendapatkan solusi dari masalah tersebut.
3.
Berendam
Memanfaatkan
air dengan mandi atau berendam memiliki efek yang baik untuk mengatasi stres
sebab ampuh untuk penyembuhan hingga penenangan diri. Stimulus dari suasana
ini, mampu mengingatkan tubuh dan pikiran seseorang kepada suasana saat berada
di rahim sehingga memberikan ketenangan dan kenyamanan bagi tubuh. Agar lebih
efektif, mandi atau berendam dilakukan menggunakan air hangat di bathub.
4.
Berteriak
Berteriak
lepas dengan suara lantang merupakan cara yang baik dilakukan untuk mengatasi
stres. Saat mengalami stres, seseorang pasti merasakan ada sesuatu yang
mengganjal di hati. Oleh karena itu, melepaskan perasaan tidak mengenakkan itu
bisa dilakukan dengan berteriak yang tentu saja dilakukan di tempat yang luas
dan sepi agar tidak mengganggu orang lain seperti di tepi pantai atau diatas
tebing.
5.
Berlibur
Berlibur merupakan cara
yang dilakukan untuk menghindari lingkungan negatif. Oleh karena itu, rekreasi
juga merupakan kegiatan yang sangat efektif untuk mengatasi stres. Rekreasi
bisa dilakukan bersama keluarga agar lebih menyenangkan.
6.
Aromaterapi
Aroma
memiliki efek yang sangat mempengaruhi emosi manusia sebab indra penciuman
merupakan indra yang berhubungan dengan sistem limbik sebagai pusat kendali
emosional dalam otak manusia. Oleh karena itu, aromaterapi bisa menjadi salah
satu terapi yang dapat merangsang emosi manusia. Adapun beberapa jenis
aromaterapi yang bisa dicoba adalah sebagai berikut:
·
Lavender, merupakan aroma yang jika
dihirup mampu membantu memperlambat aktivitas otak yang awalnya cepat karena
pengaruh stres. Dengan aktifitas yang lambat ini, tentu seseorang bisa merasa
santai dan tenang sehingga stres bisa hilang.
·
Melati, merupakan aromaterapi yang ampuh
untuk menenangkan saraf yang tegang. Selain itu, minyak melati dapat mengatur
kadar stres, kecemasan hingga rasa gembira yang berlebihan.
·
Mawar dan germanium, memiliki aroma
bunga yang mampu menghilangkan kecemasan karena minyak ini mampu menyeimbangkan
kadar hormon dalam tubuh sehingga membuat tubuh menjadi lebih rileks.
·
Minyak bergamot, merupakan aromaterapi
yang berasal dari kulit buah jeruk mentah sehingga minyak ini memiliki aroma
khas seperti buah jeruk. Aromaterapi ini dapat membantu hipotalamus pada otak
menjadi lebih tenang, sehingga minyak bergamot ini sangat dianjurkan untuk
meredakan stres serta kecmasan yang berlebihan.
·
Ylang-ylang, juga merupakan aromaterapi
yang dapat menghilangkan stres. Caranya dengan mencampurkan minyak bergamot
dengan minyak ini untuk mendapatkan aroma yang diinginkan.
7.
Tertawa
Tertawa
ternyata membawa efek yang sangat baik untuk menghilangkan stres. Menurut
beberapa penelitian, tertawa 5 hingga 10 menit dapat merangsang endorphine,
serotonin dan metanonin untuk keluar. Dimana ketiga zat ini memberikan manfaat
yang baik untuk otak sehingga tubuh menjadi lebih tenang. Bahkan, tertawa ini
dapat menyembuhkan seseorang yang mengalami gangguan mental stres berat.
8.
Tidur
Tidur
merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk menghilangkan stres yang
dapat meningkatkan produktivitas. Disamping itu, beristirahat atau tidur
minimal selama 8 jam yang dilakukan setiap hari mampu meremajakan tubuh untuk
beraktifitas di hari selanjutnya.
Daftar
Pustaka
3.
http://www.academia.edu/8510035/GEJALA_DAN_PENYEBAB_TERJADINYA_STRES
Tidak ada komentar:
Posting Komentar